Kamis, 25 Juli 2013

PELAYANAN GUDANG CDC MTI BURUK DAN MAHAL

Dua bulan terakhir ini pelayanan Gudang CDC PT. Multi Terminal Indonesia (MTI) semakin buruk dan mahal. Menurut beberapa Mitra Kerja MTI, pelayanan petugas Gudang semakin semakin lamban. Misalnya, kata mereka kesal, kalau tadinya sesuai dengan aturan yang dikeluarkan Dirut MTI pengurusan PLP dan trucking Container dari Terminal (TPS) asal ke Gudang CDC/MTI dikerjakan oleh karyawan MTI, tapi nyatanya kacau bahkan dokumen bisa hilang sehingga pengurusan PLP diserahkan pada Mitra Kerja (PBM). Ketika pengurusan PLP lancar, penarikan Container dari Terminal bermasalah karena MTI tidak dapat menyediakan Truck padahal biaya Trucking sudah ditanggung Mitra. Demikian pula pengembalian Container Kosong, mestinya dikembalikan 1 hari setelah stripping (bongkar container) ternyata dikembalikan ke Depot Container (Empty)yang ditunjuk Perusahaan Pelayaran sampai dua puluh hari lebih. Dengan demikian Perusahaan Mitra MTI merasa sangat dirugikan karena mereka menderita kerugian jutaan rupiah atas denda yang deberlakukan pemilik Container pada mereka. Menurut mereka hal ini telah dilaporkan pada Cahyo Manager Logistik PT. MTI, tapi Cahyo melempar tanggung jawab pada Kosim bawahannya.

DIRUT PELINDO II DI DEMO KARYAWAN

Direktur Utama PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) R. J. LINO di demo para Karyawan Pelabuhan petang Kamis 25-o7-2013. Pasalnya karyawan yang dimotori Syarikat Pekerja Pelabuhan Indonesia II (SPPI II) sudah merasa muak atas tingkah laku Dirut Pelabuhan II, R.J. LINO dengan istrinya yang berinisial B yang selama ini sangat mencampuri urusan dinas seperti pengadaan barang dan pekerjaan pemborongan. Menurut beberapa staf yang tidak bersedia disebut jati dirinya mengatakan, bahwa praktek Kolusi, Korupsi dan Nepotisme (KKN) sesungguhnya telah lama dilakukan oleh R.J. LINO beliau dilantik pada tahun 2009 sampai sekarang. Ketika beliau dilantik imbuh mereka, R.J. LINO mencoba memasang system IT Pelabuhan Tanjung Priok dengan harga pekerjaan sebesar Seratus Lima Puluh Miliar Rupiah (Rp. 150.000.000.000,-) dan membeli Alat Berat dari China Daratan tanpa melalui tender sehingga hubungan R.J. LINO dengan Direktur Keuangan PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) sempat memanas karena Direktur Keuangan tidak mau tanda tangan pengeluaran uang karena proyek tersebut tanpa melalui tender. Selanjutnya imbuh mereka, istri R.J. Lino yang berinisial B mengerjakan semua pekerjaan pengadaan barang, pekerjaan pertamanan pelabuhan Tanjung Priok, pekerjaan permakanan bahkan kantin dikerjakan oleh belia kata mereka.

Sabtu, 13 Juli 2013

PT. DEISY MUTIARA RAYA MONOPOLI USAHA KEGIATAN OB DI TANJUNG PRIOK

Kegiatan Usaha Overbrengen Cargo Breakbulk/Dry Cargo di Monopoli PT. Deisy Mutiara Raya anak perusahaan PT. Deisy Mutiara Samudra sejak April 2013. Pasalnya kegiatan usaha relokasi cargo bongkaran dari Terminal III Cabang Tanjung Priok itu menguntungkan sehingga dengan berbagai cara yang kurang terpuji managegement PT. Deisy Mutiara Samudra menggunakan berbagai cara agar pekerjaan Overbrengen dapat dilakukan oleh PT. Deisy Mutiaran Raya anak perusahaannya itu. Cara-cara yang digunakan PT. Samudra Mutiara Samudra/PT. Deisy Mutiara Raya ialah dengan menggunakan pengaruh dan modal kuat untuk menekan Management Cabang Pelabuhan Tanjung Priok sehingga pekerjaan hampir seluruhnya dimonopoli PT. Deisy Mutiara Raya di Pelabuhan Tanjung Priok.