Sabtu, 28 September 2013

NASIB GUDANG PT. TJETOT DIUJUNG TANDUK

Sejak kebijakan penggusuran kantor maupun gudang perusahaan swasta diberlakukan pada pelabuhan Tanjung Priok oleh management pelabuhan tahun 2009 yang lalu, pengelola (management) pelabuhan dapat bernapas lega, management pelabuhan Tanjung Priok dapat melakukan improfisasi, mereka dapat merencanakan dimana mesti di bangun Gudang Cosolidasi, dimana harus dibangun gudang Lini II pengganti Gudang Lini I dan dapat pula merencanakan pembangunan lapangan (yard) penimbunan Petikemas Import dan Lapangan Petikemas Domestik. Dengan dibangunnya Lapangan Penimbunan Petikemas Impor Nomor 221X, 222X, 223X, 003X Glorius dan perluasan Lapangan 106X, kami lihat untuk beberapa tahun menda- tang sebelum New Port Kali Baru beroperasi, kelima lapangan ini sudah cukup tinggal pembangunan Gudang Consolidasi Export yang kurang diperhatikan pihak Pelindo II sampai kini sementara keperluan fasilitas Gudang pendukung export barang sangat dibutuhkan kalangan exportir pengusaha Menengah Kecil. Karena pengusaha mene- ngah kecil tidak mungkin membangun gudang diseputar pelabuhan dan kemungkinan jumlah barang yang akan diexpor mvolumenya juga kecil tetapi dalam hal jenis dan item berbagi corak dan warna, disinilah diperlukan Gudang Consolidasi Export. Tadinya kami amati, pihak PT. Multi Terminal Indonesia (MTI) menyediakan Gudang Consolidasi Export Nomor 003 Perca, tapi kini telah ditutup keberadaannya, mung- kin alasannya pendapatan besar atau kekurangan SDM tapi yang jelas keberadaan Gudang 003 Perca, saat ini tidak optimal. Untuk mengisi kevakuman ini pihak Cabang Tanjung Priok, mestinya melakukan antisisipasi bila berpihak pada export commodity negara. Misalnya, mengambil alih Gudang PT. Tjetot sebelah Barat Jl. Padamarang Pos (Gate) III, karena Gudang ini juga sampai hari ini kosong melompong. Agutai

Tidak ada komentar:

Posting Komentar