Selasa, 21 Juni 2011

SEKSI ADMINISTRASI MANIFEST KANTOR BEA DAN CUKAI PELABUHAN TG. PRIOK PENGHAMBAT KEGIATAN CONTAINER PINDAH LOKASI KE LAPANGAN PELINDO II

Upaya Container Pindah Lokasi (overdue) yang dilaksanakan Terminal Container dari Terminal TPK. KOJA, PT. JICT, Terminal TBB, PT. MAL dan Terminal Regional Harbour (RH) bukan prinsif suatu pelabuhan. Tapi karena keterbatasan Lapangan (yard) suatu terminal seperti Terminal PT. Mustika Alam Lestari (MAL), Terminal Besi Bekas (TBB), Terminal Petikemas KOJA, dan Terminal Jakarta International Container Terminal (JICT) maka Container Pindah Lokasi (Overdue) dilaksanakan agar kapasitas Lapangan tidak mencapai YOR yang memungkinkan terjadinya stagnan. Kenyataannya pelaksanaan Container Pindah Lokasi pada Tempat Penimbunan Sementara (TPS) yang dikelola PELINDO II Cabang Tanjung Priok tidak mulus, untuk menyelesaikan clearence Dokumen Container Pindah Lokasi Penumpukan (PLP) butuh waktu sembilan puluh enam (96) jam dengan rincian, di kantor P2 Bea dan Cukai 12 Jam dan pada Kantor Seksi Administrasi Manifest dapat mencapai delapan puluh empat (84) jam modusnya mungkin karena Container yang masuk pada Lapangan PELINDO II tidak menyediakan dana pengurusan sementara pada TPS swasta yang memasang tarif yang relatif tinggi pengurusannya sangat lancar paling lama 18 jam ada apa dibalik itu.

Menurut informasi yang kami dapat di lapangan, bahwa saudara Ilham dan Handoko sengaja memperlambat selesainya dokumen PLP agar Importir/ EMKL relasi mereka dapat segera mengurus SPBB Container. Dengan dikeluarkannya SPBB dari Kantor Bea dan Cukai maka Container Impor yang di timbun pada Lapangan Terminal tidak dapat dipindahkan sementara kapasitas lapangan telah meningkat sampai seratus persen (100%) sehingga kegiatan muat, bongkar, dan delivery terganggu (macet).

Atas dasar pengamatan kami situasi dan kondisi apapun yang terjadi di Terminal Khusus Container tidak menjadi perhatian bagi Ilham, Handoko dan Achmad Fatoni selaku kepala seksi yang membawahi ke dua oknum Bea dan Cukai tersebut. Mungkin Achmad Fatoni dan stafnya terlalu lama di seksi administrasi manifest sehingga dimungkinkan punya jaringan khusus dengan pemilik TPS swasta di dalam maupun di luar pelabuhan. Selain itu, Handoko dan Achmad Fatoni diperkirakan juga punya hubungan kuat dengan para Importir karena kedua oknum tersebut jarang ada ditempat tetapi lebih banyak diluar kantor.


Pengamat,


J A M U K A

1 komentar:

  1. Gimana tuh pak kepala kantor,,,personilnya pada sibuk urusan di luar kantor..?

    BalasHapus